Dia itu bulan, dia selalu menerangi setiap malammu dan aku hanyalah sebuah bintang, aku hanya memancarkan sedikit cahayaku untuk menemanimu hingga kamupun tak pernah merasa keberadaannya. Dia itu bulan, dia hanya berjarak 384.403km darimu dan aku berjarak ribuan tahun cahaya darimu. Dia itu bulan, dia berada didekatmu dan mengelilingimu hingga saatnya nanti dan aku berada sangat jauh darimu. Dia itu bulan, dia tampak indah dan besar dimalammu dan aku hanya setitik cahaya yg tak berbeda dengan teman-teman bintangku yg lain. Setiap perubahan yg terjadi pada dia selalu mempengaruhimu, entah membuat lautmu bergejolak atau fenomena yg menjadi tontonan alam yg indah dan sebesar apapun perubahan yg aku alami bahkan ketika suatu saat nanti aku meledak dan mati tidak akan ada pengaruh besar padamu.
Bumiku, taukah kamu aku lebih dulu ada untukmu daripada dia? Taukah kamu akupun memiliki gravitasi, bahkan lebih kuat dari dia? Taukah kamu aku sangat ingin menggunakan gravitasiku ini untuk membuat kamu berada di dekatmu? Dan apakah kamu tau betapa aku ingin menjadi teman hidupmu hingga nanti?
Bumiku, kamu tidak tau aku memiliki energi yg cukup untuk menerangi siang ataupun malammu tanpa harus memantulkan cahaya dari benda langit lain seperti yg dilakukan dia selama ini. Kamu tidak tau cahayaku tidak sekecil yg terlihat, cahayaku jauh lebih terang daripada cahaya yg dia miliki. Dan sampai kapanpun kamu tidak akan pernah tau bagaimana aku sangat ingin bertukar posisi dengan dia, si bulan yg selalu berada didekatmu.
Jarak. Mungkin itu sumber masalah dari setiap ketidaktauanmu tentang aku. Ya, mungkin ini takdir kita semakin jauh setiap saatnya karena semesta ini memuai terus-menurus. Oh iya, 1 hal yg harus kamu tau tentang aku, aku akan tetap berada ditempat yg sama agar ketika kamu melihat ke arahku aku masih disini dan tetap setia menemanimu hingga nanti.
Aku cukupkan suratku untukmu. Aku mencintaimu, bumiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar